Jumat, 10 Mei 2019
Waktu yang Tepat Ganti Gir dan Rantai Motor
Posted on 08.24.00 by mocd
MOC'Depok Info - Motor bebek dan sport masih menggunakan gir dan rantai sebagai bagian dari
sistem penggeraknya. Kedua komponen ini memiliki fungsi yang cukup vital. Maka
itu, harus dirawat dengan baik agar kondisinya tetap prima.
Gir dan rantai yang berfungsi menyalurkan tenaga dari mesin ke roda ini akan
menurun performanya seiring dengan berjalannya waktu. Sebelum semakin parah
performanya, setiap pemilik motor sebaiknya memahami kapan waktu yang tepat
untuk mengganti kedua komponen ini.
Ridwan Arifin, Service Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing,
mengatakan bahwa umumnya gejala gir dan rantai sudah harus diganti diawali
dengan bunyi kasar saat berkendara.
"Suara ini muncul dari bagian rantai. Untuk menghilangkannya, bisa dengan
melumasinya kembali atau mengatur keregangannya lagi," ujar Ridwan
Jika masih bisa diatur keregangannya dan suara kasar hilang saat dilumasi,
berarti rantai masih belum perlu untuk diganti. Namun, sudah menunjukkan
tanda-tanda muncul keausan.
Tapi jika ban belakang sudah ditarik hingga mentok dan rantai masih terlalu
renggang, maka itu pertanda rantai sudah waktunya untuk diganti.
"Untuk bagian gir cukup diperhatikan bagian mata girnya. Jika bagian ujung
mata gir sudah meruncing, itu berarti gir sudah waktunya diganti," kata
Ridwan.
Penggantian gir dan rantai umumnya setiap 25.000 KM. Namun, tergantung juga
dari cara berkendaranya. Sebaiknya, jangan menunda-nunda jika sudah waktunya
mengganti gir dan rantai. Rantai yang sudah terlalu renggang bisa berisiko putus di jalan jika terus
dipaksakan untuk berkendara.
"Jika ingin mengganti gir dan rantai, sebaiknya dilakukan bersamaan. Jangan
terpisah, agar performa sistem penggerak tetap optimal," ucap Ridwan.
Kamis, 09 Mei 2019
Tips Ringan Rawat Sil Sokbreker Depan di Musim Hujan
Posted on 09.38.00 by mocd
Tips Ringan Rawat Sil Sokbreker Depa |
Tak sedikit pengguna motor yang menganggap sepele perawatan sil sokbreker depan. Padahal jika sudah rusak, akibat yang ditimbulkan juga bisa fatal.
Sil sokbreker depan berfungsi untuk menjaga oli yang ada di dalam tabung sokbreker tidak merembes keluar. Jika sil sudah rusak dan oli merembes keluar, nantinya bisa menetes hingga ke bagian pengereman.
Tentu hal tersebut bisa jadi fatal apabila tidak segera diperbaiki. Tapi, tidak perlu juga menunggu sampai rusak baru memperbaikinya. Alangkah lebih baik jika mencegahnya dengan melakukan perawatan.
Rizky, mekanik bengkel Yamaha Amie Jaya Motor, menyarankan sebaiknya sil sokbreker depan langsung dibersihkan sehabis terkena kotoran.
"Perawatannya mudah, cukup dibilas dengan air bersih, setelah itu dilap hingga kering. Lakukan setiap habis melewati hujan," ujar Rizky, kepada Kompas.com, belum lama ini.
Air hujan yang menempel pada motor turut membawa pasir atau kerikil halus. Kerikil halus ini yang bisa membuat sil menjadi rusak saat sokbreker depan bekerja.
Rizky juga menambahkan, jika salah satu sil sokbreker depan sudah rusak. Sebaiknya keduanya langsung diganti, agar kinerja sokbreker tetap terjaga dengan baik.
Categories:
Rabu, 18 Mei 2016
Polantas Boleh Menindak Walau Tak Pakai Papan Pengumuman Razia
Posted on 10.33.00 by mocd
MOC Depok News - Kegiatan operasi kepolisian, contohnya Operasi Patuh
Jaya, wajib dilengkapi papan pengumuman pemeriksaan atau razia. Tetapi,
kegiatan penindakan rutin yang dilakukan sehari-hari di luar operasi,
boleh tidak menggunakan papan pengumuman.
"Kegiatan polisi itu ada yang namanya operasi dan ada juga kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap hari. Kalau operasi harus pakai papan pengumuman, tetapi kalau kegiatan rutin tidak pakai papan pengumuman juga tidak apa-apa," jelas Kasubdit Pembinaan dan Penegakan Hukhm Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto kepada detikcom, Selasa (17/5/2016).
Budiyanto mengatakan, di luar kegiatan operasi, polisi punya diskresi untuk melakukan penindakan seperti memberhentikan pengendara lalu lintas yang melanggar lalu lintas.
"Polisi boleh melakukan penindakan, kita kan diberikan kewenangan untuk menindak apabila terjadi pelanggaran yang dilakukan pengendara," ungkapnya.
Penindakan itu, lanjut Budiyanto bisa dilakukan secara stasioner di pos-pos lantas atau dengan cara hunting. "Situasi lalu lintas itu kan dinamis, sesuai kerawanan, posisi petugas bisa berubah-ubah, tidak selalu harus di pos. Dia boleh hunting di tempat-tempat rawan," imbuhnya.
Soal surat tugas dalam melakukan penindakan, lanjut dia, adalah suatu keharusan bagi setiap anggota yang melakukan tugas baik penjagaan, pengaturan sampai penindakan.
"Ada dong (surat tugas), itu SOP dalam bentuk razia stasioner harus ada sprint tugas, papan razia, dan perwira pengawas. Harus ada papan karena menyangkut keamanan," lanjutnya.
Dan tentunya, setiap pengendara yang diberhentikan polisi juga boleh menanyakan surat tugas tersebut kepada polisi. "Boleh dong menanyakan surat tugas," pungkasnya. [news.detik.com]
"Kegiatan polisi itu ada yang namanya operasi dan ada juga kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap hari. Kalau operasi harus pakai papan pengumuman, tetapi kalau kegiatan rutin tidak pakai papan pengumuman juga tidak apa-apa," jelas Kasubdit Pembinaan dan Penegakan Hukhm Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto kepada detikcom, Selasa (17/5/2016).
Budiyanto mengatakan, di luar kegiatan operasi, polisi punya diskresi untuk melakukan penindakan seperti memberhentikan pengendara lalu lintas yang melanggar lalu lintas.
"Polisi boleh melakukan penindakan, kita kan diberikan kewenangan untuk menindak apabila terjadi pelanggaran yang dilakukan pengendara," ungkapnya.
Penindakan itu, lanjut Budiyanto bisa dilakukan secara stasioner di pos-pos lantas atau dengan cara hunting. "Situasi lalu lintas itu kan dinamis, sesuai kerawanan, posisi petugas bisa berubah-ubah, tidak selalu harus di pos. Dia boleh hunting di tempat-tempat rawan," imbuhnya.
Soal surat tugas dalam melakukan penindakan, lanjut dia, adalah suatu keharusan bagi setiap anggota yang melakukan tugas baik penjagaan, pengaturan sampai penindakan.
"Ada dong (surat tugas), itu SOP dalam bentuk razia stasioner harus ada sprint tugas, papan razia, dan perwira pengawas. Harus ada papan karena menyangkut keamanan," lanjutnya.
Dan tentunya, setiap pengendara yang diberhentikan polisi juga boleh menanyakan surat tugas tersebut kepada polisi. "Boleh dong menanyakan surat tugas," pungkasnya. [news.detik.com]
Categories:
Kamis, 28 Januari 2016
Komentar Valentino Rossi Soal MotoGP di Indonesia
Posted on 16.54.00 by mocd
MOCDepok News - Kabar penyelengaraan MotoGP 2017 di Indonesia ternyata juga di
sambut baik oleh Valentino Rossi yang hadir dalam peresmian Yamaha Xabre
di Hotel Mulia, Nusa Dua, Bali, Selasa (26/1/2016). Menurutnya,
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik besar
terhadap dunia MotoGP.
"MotoGP di Indonesia itu ide bagus, Indonesia punya banyak banyak penggemar MotoGP. Saya juga pernah merasakan balap di Sentul pada 1996 dan 1997 lalu," ucap pebalap yang akrab disapa The Doctor ini.
Rossi menggangap sampai saat ini animo ketertarikan masyarakt di Indonesia cukup tinggi. Dengan ditambah penyelengaraan MotoGP pada 2017 mendatang, akan membuat potensi pasar juga meningkat.
"MotoGP di Indonesia itu ide bagus, Indonesia punya banyak banyak penggemar MotoGP. Saya juga pernah merasakan balap di Sentul pada 1996 dan 1997 lalu," ucap pebalap yang akrab disapa The Doctor ini.
Rossi menggangap sampai saat ini animo ketertarikan masyarakt di Indonesia cukup tinggi. Dengan ditambah penyelengaraan MotoGP pada 2017 mendatang, akan membuat potensi pasar juga meningkat.
Sirkuit Internasional Sentul
Kunjungan
Rossi di Bali bukan yang pertama kalinya. Setiap berkunjung di
Indonesia ia selalu melihat semangat yang cukup besar dari para
penggemar yang menyambutnya.
MotoGP 2017 akan tetap berlangsung di Indonesia tapi bukan di Sentul. Kepala Komunikasi Publik Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto, mengatakan pihaknya sampai saat ini sedang mencari lokasi memungkinkan untuk membangun sirkuit yang akan dilakukan selama satu tahun penuh. [Sumber : Flobamara.net]
MotoGP 2017 akan tetap berlangsung di Indonesia tapi bukan di Sentul. Kepala Komunikasi Publik Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto, mengatakan pihaknya sampai saat ini sedang mencari lokasi memungkinkan untuk membangun sirkuit yang akan dilakukan selama satu tahun penuh. [Sumber : Flobamara.net]
Categories:
Selasa, 12 Januari 2016
Peraturan Baru, SIM C Tak Bisa Digunakan untuk Semua Motor Mulai Bulan FEB 2016
Posted on 13.14.00 by mocd
Golongan SIM
SIM C diperuntukkan bagi pemilik sepeda motor dengan kapasitas mesin di bawah 250 cc, SIM C1 diperuntukkan bagi pemilik sepeda motor motor dengan kapasitas mesin di atas 250 cc, serta SIM C2 diperuntukkan bagi pemilik sepeda motor dengan kapasitas mesin di atas 500 cc.
Dasar Peraturan
Aturan mengklasfikasikan SIM C merupakan tindak lanjut Peraturan Kapolri Nomor 09 Tahun 2012 pasal 28 mengenai masa SIM, lalu Kakorlantas Polri kembali mengeluarkan surat pembaruan dari Nomor ST/271/II/2015 menjadi Nomor ST/2652/XII/2015 pada 18 Desember 2015.
Peraturan ini resmi berlaku 1 Januari 2016.
SIM C diperuntukkan bagi pemilik sepeda motor dengan kapasitas mesin di bawah 250 cc, SIM C1 diperuntukkan bagi pemilik sepeda motor motor dengan kapasitas mesin di atas 250 cc, serta SIM C2 diperuntukkan bagi pemilik sepeda motor dengan kapasitas mesin di atas 500 cc.
Dasar Peraturan
Aturan mengklasfikasikan SIM C merupakan tindak lanjut Peraturan Kapolri Nomor 09 Tahun 2012 pasal 28 mengenai masa SIM, lalu Kakorlantas Polri kembali mengeluarkan surat pembaruan dari Nomor ST/271/II/2015 menjadi Nomor ST/2652/XII/2015 pada 18 Desember 2015.
Peraturan ini resmi berlaku 1 Januari 2016.
Peraturan Baru, SIM C Tak Bisa Digunakan untuk Semua Motor Mulai Bulan Depan.
Kakorlantas Polri kembali menge-luarkan surat pembaruan No. : ST/2652/XII/2015.
- Berlaku mulai 1 Januari 2016 -
Perpanjangan SIM dapat dilak-sanakan sebelum habis masa berlakunya dengan tenggang waktu 14 hari sebelum tanggal habis masa berlaku.
- SIM yang habis masa berlakunya, dapat diperpanjang tidak melebihi batas waktu 3 bulan terhitung sejak tanggal habis masa berlakunya. Lewat dari 3 bulan harus membuat seperti prosedur baru.
- SIM C, C1 dan C2, Berlaku mulai 1 Mei 2016.
- Korlantas Mabes Polri sudah mengklasifikasikan surat izin mengemudi (SIM) C berdasarkan kapasitas mesin sepeda motor.
Nantinya SIM C akan terdiri dari tiga jenis, yakni C, C1, dan C2. Rencana tersebut akan direalisasikan pada triwulan pertama 2016. Paling telat April.
Tiga golongan SIM C tersebut adalah :
- SIM C, untuk sepeda motor berkapasitas mesin kurang dari 250 cc
– SIM C1, untuk sepeda motor berkapasitas 250-500 cc
– SIM C2, untuk sepeda motor berkapasitas mesin 500cc keatas.
Penggantian SIM C dengan golongan baru akan dimulai serentak Februari - April 2016.
Kakorlantas Polri kembali menge-luarkan surat pembaruan No. : ST/2652/XII/2015.
- Berlaku mulai 1 Januari 2016 -
Perpanjangan SIM dapat dilak-sanakan sebelum habis masa berlakunya dengan tenggang waktu 14 hari sebelum tanggal habis masa berlaku.
- SIM yang habis masa berlakunya, dapat diperpanjang tidak melebihi batas waktu 3 bulan terhitung sejak tanggal habis masa berlakunya. Lewat dari 3 bulan harus membuat seperti prosedur baru.
- SIM C, C1 dan C2, Berlaku mulai 1 Mei 2016.
- Korlantas Mabes Polri sudah mengklasifikasikan surat izin mengemudi (SIM) C berdasarkan kapasitas mesin sepeda motor.
Nantinya SIM C akan terdiri dari tiga jenis, yakni C, C1, dan C2. Rencana tersebut akan direalisasikan pada triwulan pertama 2016. Paling telat April.
Tiga golongan SIM C tersebut adalah :
- SIM C, untuk sepeda motor berkapasitas mesin kurang dari 250 cc
– SIM C1, untuk sepeda motor berkapasitas 250-500 cc
– SIM C2, untuk sepeda motor berkapasitas mesin 500cc keatas.
Penggantian SIM C dengan golongan baru akan dimulai serentak Februari - April 2016.
Categories:
Selasa, 05 Januari 2016
Tips Merawat motor matic di musim hujan
Posted on 14.21.00 by mocd
Pada bulan-bulan ini, memang di negara kita sedang kedatangan tamu musim hujan. Seperti kebiasaan tahun tahun lalu, tentu sobat tak jarang mendengarkan kabar berita kebanjiran disejumlah daerah. Bahkan di ibukota negara kita sendiri, saat ini sedang dilanda banjir. Jalan-jalan protokol yang sering dilalui warga pun tak kelihatan lagi aspalnya, ketinggiannya juga lumayan dalam. Banyak dari pengguna sepeda motor yang menerjang banjir yang membuat knalpot sepeda motor mereka tenggelam. Yap, tentu sobat sudah bisa menebak, alhasil tak jarang sepeda motor mereka mogok ditengah jalan. Hm, jangan coba-coba seperti itu ya bray.
Moc Depok Fams, dari pengalaman cerita diatas, dapat ditarik kesimpulan pentingnya merawat kondisi motor kita. Jika sobat menghadapi genangan banjir, sekali lagi jangan main srobot aja. Perlu di catat, perhatikan level ketinggian air genangan. Hal yang paling rawan dan sering terjadi adalah masuknya air banjir kedalam ruangan CVT ( Continous Variable Transmission ). Meski desain box CVT tertutup rapat, namun apabila sobat menerjang genangan air setinggi 20 hingga 70 cm, tak menutup kemungkinan air genangan tadi bisa masuk ke ruangan CVT bray.
hal ini memang benar, ujar kang Slamet salah satu teman bengkel, apabila CVT dalam kondisi terendam air, apabila dipaksakan menghidupkan mesin, maka efeknya CVT akan cepat rusak. hadeuh, ngeri juga ya bray.
Ungkap seorang teman bengkel, bila CVT kemasukan air dan motor mati, jangan langsung dinyalakan. Usahakan semua air yang masuk tadi, keluar dan kering dari dalam CVT. Caranya, cari tempat yang aman dan lapang ( bebas banjir tentunya ), kemudian buka CVT , lalu buang airnya. Setelah habis dan kering, coba gunakan kick starter untuk menyalakan mesinnya kembali.
hal ini memang benar, ujar kang Slamet salah satu teman bengkel, apabila CVT dalam kondisi terendam air, apabila dipaksakan menghidupkan mesin, maka efeknya CVT akan cepat rusak. hadeuh, ngeri juga ya bray.
Tips merawat motor yang sering menerjang Genangan Air
Bila kebiasaan sobat yang suka menerjang genangan air, sebaiknya lakukan perawatan ini pada tungganga sobat. Penasaran? simak tips unik berikut :
- Bila motor sering menerjang genangan air yang cukup dalam, sebaiknya segera lakukanlah penggantian Oli mesin. Hal ini bertujuan agar menetralisir kemungkinan-kemungkinan air yang masuk ke dalam sektor mesin, apabila air dan oli tercampur, maka sudah tentu pelumasan tidak akan maksimal dan efeknya dapat merusak kompenen mesin.
- Periksa kebersihan busi, dan ruang busi. Seringnya menerjang banjir bisa saja banyak kotoran halus yang ikut masuk ke dalam sektor busi. tentu hal ini akan membuat kotor busi, dan kemudian mengganggu sektor pengapian.
- Bersihkan filter atau saringan udara. Hal ini bertujuan agar tidak ada debu debu halus yang ikut mengotori filter udara, sehingga dapat mengganggu proses pengambilan / penyedotan udara oleh mesin. Anjuran mimin, adakalanya membersihkan filter udara setidaknya satu kali dalam dua minggu.
nah bray, dari kebiasaan brat yang suka menerjang genangan banjir, ternyata ada beberapa faktor yang harus sobat perhatikan seperti tips diatas. mulai sekarang, perhatikan juga kondisi tunggangan bray, lakukanlah perawatan rutin agar kondisi motor bray agar tetap prima.
Semoga bermanfaat MOC'D Fams (#001)
Categories:
TIPS MEMILIH BUSI YANG BAIK
Posted on 08.23.00 by mocd
Balik lagi nih MOC Fams sekarang mimin mau kupas sediki mengenai tips memilih busi yang baik,bagus dan jenis atau tipe busi.
Api dan suhu busi harus bisa mencegah pembakaran dini dan suhu busi juga dituntut tinggi supaya mencegah timbulnya kerak. beberapa produsen busi memproduksi beberapa tipe busi.
Sebelum memutuskan untuk mengganti busi motor, kita harus kenali lebih dulu jenis busi berikut ini:
Busi Standar
Bahan ujung elektroda dari nikel dan diameter center electrode rata-rata 2,5 mm. Jarak tempuh busi standar sampai sekitar 20 ribu Km, ketika kondisi pembakaran normal dan tak dipengaruhi oleh faktor lain macam oli mesin dan konsumsi BBM yang berlebihan efek peningkatan spek karbu. Busi ini bawaan motor setiap diluncurkan dari pabrikan.
Busi Platinum
Ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electrode dari platinum, jadi pengaruh panas ke metal platinum lebih kecil. Diameter center electrode 0,6 mm – 0,8 mm, jarak tempuh busi sekitar 30 ribu km. Busi ini favorit bikers penyuka touring karena kemampuannya
Busi Iridium
Ciri khasnya ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electroda dari iridium alloy warna platinum buram. Diameter center electroda 0,6 mm – 0,8 mm mm. Jarak tempuh busi sekitar 50 ribu sampai 70 ribu km. berumur lama cocok buat mesin motor besar diatas 150cc. Bisa dikatakan semi kompetisi, biasa diaplikasi buat mesin non standar
Sebelum memutuskan untuk mengganti busi motor, kita harus kenali lebih dulu jenis busi berikut ini:
Busi Standar
Bahan ujung elektroda dari nikel dan diameter center electrode rata-rata 2,5 mm. Jarak tempuh busi standar sampai sekitar 20 ribu Km, ketika kondisi pembakaran normal dan tak dipengaruhi oleh faktor lain macam oli mesin dan konsumsi BBM yang berlebihan efek peningkatan spek karbu. Busi ini bawaan motor setiap diluncurkan dari pabrikan.
Busi Platinum
Ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electrode dari platinum, jadi pengaruh panas ke metal platinum lebih kecil. Diameter center electrode 0,6 mm – 0,8 mm, jarak tempuh busi sekitar 30 ribu km. Busi ini favorit bikers penyuka touring karena kemampuannya
Busi Iridium
Ciri khasnya ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electroda dari iridium alloy warna platinum buram. Diameter center electroda 0,6 mm – 0,8 mm mm. Jarak tempuh busi sekitar 50 ribu sampai 70 ribu km. berumur lama cocok buat mesin motor besar diatas 150cc. Bisa dikatakan semi kompetisi, biasa diaplikasi buat mesin non standar
Busi Racing
Busi yang tahan terhadap kompresi tinggi, serta temperatur mesin yang tinggi. Dipersiapkan untuk mampu mengimbangi pemakaian full throttle dan deceleration.
Busi racing tidak sama dengan busi Iridium. Diameter center electroda pun relatif kecil meruncing macam jarum. Jarak tempuh busi juga relatif pendek di 20 ribu – 30 ribu Km, untuk rpm tinggi diatas 6000 pada temperatur mesin yang tinggi.
Busi Resistor
Logo R dengan font miring banyak yang mengira artinya racing. sebenarnya R itu artinya resistor. Busi ini dipakai untuk melindungi perangkat elektronik digital, berupa speedometer, indikator pada kendaraan yang memakainya, terhadap pengaruh gelombang radio dan sejenis nya. Maka, busi ber-kode R pada busi mesti diingat, sebagai perlindungan perangkat elektronik digital motor.
Busi yang tahan terhadap kompresi tinggi, serta temperatur mesin yang tinggi. Dipersiapkan untuk mampu mengimbangi pemakaian full throttle dan deceleration.
Busi racing tidak sama dengan busi Iridium. Diameter center electroda pun relatif kecil meruncing macam jarum. Jarak tempuh busi juga relatif pendek di 20 ribu – 30 ribu Km, untuk rpm tinggi diatas 6000 pada temperatur mesin yang tinggi.
Busi Resistor
Logo R dengan font miring banyak yang mengira artinya racing. sebenarnya R itu artinya resistor. Busi ini dipakai untuk melindungi perangkat elektronik digital, berupa speedometer, indikator pada kendaraan yang memakainya, terhadap pengaruh gelombang radio dan sejenis nya. Maka, busi ber-kode R pada busi mesti diingat, sebagai perlindungan perangkat elektronik digital motor.
Memilih busi dingin atau busi panas, Ada dua macam busi yaitu busi panas dan busi dingin.
- Daerah tempat tinggal, Khusus daerah bersuhu dingin, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi, paling pas memakai busi panas. Sebab, pemakaian busi dingin akan mempercepat penumpukan kerak. Sedang, daerah panas macam tepi laut atau metropolis, lebih baik memakai busi dingin. Untuk mencegah terjadinya pre ignition atau pembakaran dini.
- Perbandingan kompresi dan kapasitas mesin, Makin besar kapasitas mesin, makin tinggi panas yang dikandung. Di sini busi juga menentukan kualitas pembakaran, dengan batasan diatas 150 cc, sebaiknya menggunakan busi tipe dingin. Dan mengingat, motor harian dirancang pabrikan menganut perbandingan kompresi rendah, maka suhu relatif rendah ke panas. kapasitas mesin yang sebaiknya dijadikan acuan.
- Perbandingan kompresi
- Campuran bahan bakar dan udara
- Oktan BBM
- Timing pengapian
- Suhu daerah sekitar
- Gaya pemakaian standar atau balap
Masalah pada busi
1. Kerak yang banyak di ujung busi, penyebabnya adalah:
- Part pengapian ada yang rusak, Seperti CDI, koil dan cop busi
- Terlalu lama mengendarai motor di RPM rendah
- Bahan bakar dan udara campurannya terlalu gemuk
- Kode busi terlalu dingin
2. Panas busi berlebihan
- Kode busi terlalu panas
- Setingan udara /bahan-bakar terlalu kering
- Penumpukan kerak di ruang bakar mulai banyak
- Terlalu sering full throtle
Jarak gap pada busi dan akibatnya
1. Gap busi terlalu rapat
Kelemahannya pengapian akan kecil tidak sesuai dengan pembakaran, Tapi keuntungannya, busi selalu memercikan api di setiap peningkatan rpm mesin dengan kurva yang rapat.
2. Gap busi terlalu renggang
Kelemahannya pengapian pada rpm dan kecepatan tinggi akan kacau, tapi pengapian pada rpm rendah dan menengah pembakarannya lebih sempurna.
Kode pada busi
W24ES-U (Denso)
W : Diameter ulir busi (W-14 mm)
24 : Tingkat panas busi, kalau nilainya semakin besar berarti bertipe lebih dingin
E : Panjang ulir 19 mm
S : Tipe penggunaan busi S-standar
U : Konfigurasi gap busi
CPR 7HSP-9 (NGK)
C : Diameter ulir busi (B : 14 mm, C : 1 0mm, D : 12mm)
P : Type rancangan busi (hanya pabrikan yg tahu kode ini)
R : Busi dengan resistor di dalamnya (untuk mesin dengan teknology digital menggunakan busi type ini untuk menghindari terjadinya frekuensi yg dapat mengganggu pembacaan sensor digital)
“7″ : Tingkat panas busi. Kalau tambah kecil angkanya 6, 5, 4 disebut busi panas dan sebaliknya tambah besar 8, 9 diklaim sebagai busi dingin
H : Panjang ulir busi, ada tiga jenis kode huruf yang dipakai. Kalau H = 12,7 mm , E = 19 mm dan L = 11,2 mm
S : Type elektroda tengah. Kode lain, ada IX artinya bahan iridium dan G menunjukkan tipe busi racing. Kalau P platinum dan S standar.
“9″ : Celah inti elektroda busi, angka 9 artinya celah busi 0,9mm dan kalau 10 celah busi 1 mm
Kode elektroda busi
C : Copper Core Center Elektroda
D : 2 ground Electroda
P : Platinum Elektroda
R : Burn off Resistor
S : Silver electroda
T : 3 Ground Elektroda
V : Wide Gap 1,3 mm
W : Wide Gap 0,9 mm
X : Wide Gap 1,1 mm
Y : Wide Gap 1,5 mm
Z : Wide Gap 2,0 mm
1. Kerak yang banyak di ujung busi, penyebabnya adalah:
- Part pengapian ada yang rusak, Seperti CDI, koil dan cop busi
- Terlalu lama mengendarai motor di RPM rendah
- Bahan bakar dan udara campurannya terlalu gemuk
- Kode busi terlalu dingin
2. Panas busi berlebihan
- Kode busi terlalu panas
- Setingan udara /bahan-bakar terlalu kering
- Penumpukan kerak di ruang bakar mulai banyak
- Terlalu sering full throtle
Jarak gap pada busi dan akibatnya
1. Gap busi terlalu rapat
Kelemahannya pengapian akan kecil tidak sesuai dengan pembakaran, Tapi keuntungannya, busi selalu memercikan api di setiap peningkatan rpm mesin dengan kurva yang rapat.
2. Gap busi terlalu renggang
Kelemahannya pengapian pada rpm dan kecepatan tinggi akan kacau, tapi pengapian pada rpm rendah dan menengah pembakarannya lebih sempurna.
Kode pada busi
W24ES-U (Denso)
W : Diameter ulir busi (W-14 mm)
24 : Tingkat panas busi, kalau nilainya semakin besar berarti bertipe lebih dingin
E : Panjang ulir 19 mm
S : Tipe penggunaan busi S-standar
U : Konfigurasi gap busi
CPR 7HSP-9 (NGK)
C : Diameter ulir busi (B : 14 mm, C : 1 0mm, D : 12mm)
P : Type rancangan busi (hanya pabrikan yg tahu kode ini)
R : Busi dengan resistor di dalamnya (untuk mesin dengan teknology digital menggunakan busi type ini untuk menghindari terjadinya frekuensi yg dapat mengganggu pembacaan sensor digital)
“7″ : Tingkat panas busi. Kalau tambah kecil angkanya 6, 5, 4 disebut busi panas dan sebaliknya tambah besar 8, 9 diklaim sebagai busi dingin
H : Panjang ulir busi, ada tiga jenis kode huruf yang dipakai. Kalau H = 12,7 mm , E = 19 mm dan L = 11,2 mm
S : Type elektroda tengah. Kode lain, ada IX artinya bahan iridium dan G menunjukkan tipe busi racing. Kalau P platinum dan S standar.
“9″ : Celah inti elektroda busi, angka 9 artinya celah busi 0,9mm dan kalau 10 celah busi 1 mm
Kode elektroda busi
C : Copper Core Center Elektroda
D : 2 ground Electroda
P : Platinum Elektroda
R : Burn off Resistor
S : Silver electroda
T : 3 Ground Elektroda
V : Wide Gap 1,3 mm
W : Wide Gap 0,9 mm
X : Wide Gap 1,1 mm
Y : Wide Gap 1,5 mm
Z : Wide Gap 2,0 mm
Semoga bermanfaat MOC'D Fams (#001)
Categories:
Langganan:
Postingan (Atom)